Share this

Indonesia belum genap berusia 100 tahun, namun mengapa hidup terasa semakin sulit bagi rakyatnya? Salah satu faktor utama yang jarang disadari adalah pengaruh sistem keuangan global, khususnya terkait nilai uang yang terus menurun dari tahun ke tahun.
Uang Kertas: Nilainya Terus Menyusut
Kita sering salah paham bahwa uang hanya soal angka. Padahal, yang berkurang dari tahun ke tahun bukan jumlahnya, tapi nilainya.
Misalnya, pada tahun 2015 kamu membayar seseorang bernama Budi sebesar Rp100.000 untuk mengantarnya dari titik A ke titik B. Lalu di tahun 2025, kamu menyuruh Budi lagi untuk rute dan tugas yang sama, dan tetap kamu bayar Rp100.000. Apakah Budi akan mau?
Kemungkinan besar tidak. Dia mungkin akan meminta Rp150.000 karena dia menyadari bahwa Rp100.000 hari ini tidak sebanding nilainya dengan Rp100.000 sepuluh tahun yang lalu.
Emas Sebagai Perbandingan
Sekarang coba bandingkan dengan emas. Jika kamu membayar 1 gram emas kepada Budi untuk mengantarnya hari ini, dan 10 tahun kemudian kamu melakukan hal yang sama, kemungkinan besar Budi akan tetap setuju. Mengapa? Karena nilai emas cenderung tetap atau bahkan naik, tidak seperti uang kertas yang nilainya menurun.
Dampak pada Kehidupan Sehari-Hari
Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa semakin lama kamu bergantung pada uang kertas, semakin keras pula kamu harus bekerja untuk mempertahankan daya belimu. Inilah yang membuat hidup terasa semakin berat.
Siapa yang paling diuntungkan dari sistem ini? Mereka yang punya kekuasaan mencetak uang dan menikmati bunga atas pinjaman. Sedangkan rakyat biasa, harus bekerja lebih keras untuk mengejar nilai uang yang terus berkurang.
Perbandingan Global: Negara Maju vs Berkembang
Mengapa sopir taksi di negara maju dibayar lebih mahal daripada di negara berkembang, padahal pekerjaannya sama? Di negara maju, seorang sopir bisa dibayar $15 per jam atau sekitar Rp300.000. Di negara berkembang, upahnya jauh lebih kecil untuk pekerjaan serupa. Ini adalah akibat langsung dari ketimpangan nilai uang antarnegara, karena sistem uang kertas yang tidak adil.
Solusi: Lindungi Nilai Uangmu
Untuk itu, jangan hanya menyimpan uang dalam bentuk tunai. Lindungi nilainya dengan menukarkan ke bentuk aset lain seperti emas, saham, atau investasi produktif lainnya. Dengan begitu, kamu bisa menjaga daya beli dan masa depan keuanganmu.