Share this

Menggunakan layanan pinjaman online seperti Kredivo bisa jadi penyelamat saat kondisi darurat. Tapi di balik kemudahannya, ada juga cerita-cerita yang membuat bulu kuduk berdiri. Artikel ini mengulas beberapa pengalaman nyata pengguna Kredivo—dari yang merasa terbantu, hingga yang justru mencurigai adanya kebocoran data.
Pengalaman Mencurigakan: Dana Baru Cair, Langsung Diminta Balik?
Seorang pengguna berbagi pengalaman aneh setelah meminjam Rp500 ribu dari Kredivo. Hanya 5 menit setelah dana cair, dia langsung menerima telepon dari nomor Jakarta (021) yang mengaku dari Kredivo dan meminta agar dana dikembalikan dengan alasan “data tumpuk”. Tak hanya telepon, email, SMS, dan pesan WhatsApp juga membanjiri. Hal ini membuat ia curiga, apakah ada kebocoran data atau permainan orang dalam?
Poin-poin mencurigakan:
- Akun Kredivo masih basic (baru 4 bulan)
- Rekening BRI baru dibuat 2 minggu
- Belum pernah pakai Kredivo sebelumnya
- Nomor HP tidak disebarluaskan
Suara Kontra: Lebih Baik Hidup Tanpa Pinjol
Riko, seorang pengguna lain, menyatakan bahwa ia sama sekali belum pernah meminjam uang, baik offline maupun melalui pinjol. Alasannya sederhana namun kuat:
- Takut dikejar debt collector
- Menjauhi perilaku konsumtif
- Tidak ingin terjebak bunga & denda
- Menghindari riba sesuai ajaran agama
- Tidak ingin pamer gaya hidup di media sosial
- Lebih nyaman bayar tunai
Baginya, hidup tanpa utang lebih tenang dan penuh kontrol.
Suara Positif: Kredivo Bantu Saat Kepepet
PutrYanan, pengguna lain, justru mengaku puas dengan Kredivo. Menurutnya, proses cepat dan biaya admin masih tergolong ringan. Bahkan saat ia pernah telat bayar, penagihan dilakukan secara sopan lewat WhatsApp & SMS, bukan dengan ancaman seperti debt collector kebanyakan.
Analisa & Pandangan Tambahan
Fenomena ini menunjukkan bahwa layanan pinjol seperti Kredivo bukanlah solusi yang hitam-putih. Di satu sisi, sangat membantu untuk kebutuhan mendesak. Tapi di sisi lain, jika ada potensi kebocoran data atau kesalahpahaman dalam sistem, bisa berujung ketidaknyamanan bagi pengguna.
Kesimpulan
Pinjaman online ibarat pisau bermata dua. Bisa menolong, bisa juga menyulitkan. Maka, penting untuk tetap waspada, membaca syarat & ketentuan dengan teliti, serta bijak dalam menggunakan layanan keuangan digital. Dan yang paling penting: utamakan niat, kebutuhan, dan kontrol diri.