Share this
Pulang lebih awal dari kantor kadang membawa kejutan tak terduga. Hari itu, saya sengaja naik transportasi umum—MRT dan Commuterline—untuk menghindari macet di jalanan ibu kota. Tak disangka, perjalanan biasa ini justru menjadi momen yang membuka peluang bagi seseorang.
Setelah melewati stasiun Manggarai, saya melihat seorang perempuan duduk di kursi prioritas. Wajahnya tampak lelah, matanya sayu, dan di tangannya tergenggam map cokelat dengan erat. Sebagai HR, insting saya langsung bekerja—saya yakin dia sedang mencari kerja.
Setelah kereta sampai di Stasiun Depok, saya duduk di sebelahnya dan memberanikan diri bertanya, “Maaf, sedang mencari kerja?” Dia tampak terkejut, tapi tetap menjawab dengan sopan. Kami pun berbincang. Namanya Dwi Wahyuni, lulusan D3 Akuntansi, sudah 7 bulan mencari pekerjaan, mengantarkan CV langsung ke berbagai perusahaan, meski baru dua kali mendapat panggilan wawancara.
Dari cara dia bercerita, saya bisa melihat ketekunan dan semangatnya. Tak ada keluhan, hanya usaha nyata. Saya pun memberikan kartu nama saya dan memintanya mengirimkan CV via email. Ia tersenyum dan mengangguk penuh harapan.
Sudut Pandang Positif:
Bagi saya, ini bukan sekadar pertemuan kebetulan. Ini adalah pengingat bahwa kesempatan bisa datang dari arah yang tidak terduga. Kadang, sebuah keberanian kecil untuk berbicara bisa membuka jalan besar bagi seseorang. Semangat dan keuletan Dwi Wahyuni menginspirasi saya sebagai HR untuk tak sekadar mencari kandidat terbaik, tapi juga menjadi jembatan bagi mereka yang pantang menyerah.
Analisa & Informasi Tambahan:
Dalam dunia kerja saat ini, banyak fresh graduate yang mengandalkan pengiriman CV secara online. Tapi tidak banyak yang memiliki inisiatif untuk datang langsung ke perusahaan—dan ini adalah nilai tambah. HR seperti saya sering terkesan pada pencari kerja yang menunjukkan dedikasi nyata, bukan sekadar menunggu respons dari portal kerja.
Banyak perusahaan saat ini lebih memilih kandidat dengan semangat dan etika kerja tinggi, dibandingkan hanya yang punya nilai akademik baik. Personal branding, gesture positif, serta komunikasi yang baik menjadi penentu besar dalam proses rekrutmen modern.
Kesimpulan:
Kesempatan kadang muncul di tempat dan waktu yang tak terduga. Kuncinya adalah konsistensi dan semangat yang tak padam. Mencari kerja bukan hanya soal siapa cepat, tapi siapa yang kuat bertahan dan terus bergerak. Seperti Dwi Wahyuni, kamu tidak pernah tahu kapan dan di mana takdir akan membukakan pintu.