Share this

di era digital, hate speech atau ujaran kebencian menjadi ancaman serius bagi kesehatan mental, terutama di media sosial. Ini bukan sekadar kata-kata kasar — hate speech adalah bentuk ekspresi kebencian yang menyasar individu atau kelompok berdasarkan ras, agama, orientasi seksual, atau identitas lainnya.
Banyak korban hate speech mengalami gangguan psikologis serius, mulai dari stres, kehilangan kepercayaan diri, hingga depresi berat. Bahkan, beberapa kasus mengarah pada trauma berkepanjangan dan pemikiran untuk bunuh diri. Apalagi, jejak digital membuat luka ini terus terbuka dan sulit dilupakan.
Menurut survei global, Indonesia termasuk dalam daftar negara paling tidak sopan di dunia maya. Komentar jahat sudah seperti makanan sehari-hari di kolom komentar media sosial. Namun, bukan berarti kita harus membiarkannya.
Langkah positif ditunjukkan oleh Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan Narasi yang mengadakan Festival Film Pendek Save Our Socmed (SOS) 2023. Dengan tema Anti Hate Speech, mereka mendorong anak muda untuk #BijakBerkreasiTanpaBatas dan menyebarkan energi positif lewat konten kreatif.
đź’¬ Dari Sudut Pandangku:
Saya pribadi sangat mendukung gerakan seperti ini. Anak muda punya potensi luar biasa dalam membentuk ruang digital yang sehat. Daripada menyebar kebencian, lebih baik gunakan kreativitas untuk menyuarakan empati dan toleransi.
🔍 Analisa dan Pendapat Tambahan:
Hate speech bukan hanya masalah individu—ini masalah sistemik. Butuh kolaborasi antara masyarakat, platform digital, dan kebijakan hukum yang tegas untuk menanggulanginya. Terutama edukasi literasi digital sejak dini, agar anak-anak tahu cara menyaring dan menghadapi konten negatif.
đź§ Dampak Kesehatan Mental yang Umum Dialami Korban Hate Speech:
- Frustrasi dan rasa tidak berdaya
- Stres berkepanjangan
- Tidak percaya diri
- Malu dan tertekan
- Gangguan kecemasan dan depresi
- Rasa ingin balas dendam
- Trauma mendalam
âś… Kesimpulan:
Hate speech bukan hal sepele. Ia bisa mengubah kehidupan seseorang secara drastis. Mari kita mulai dari diri sendiri — tulis yang baik, komentar yang bijak, dan jangan lupa laporkan konten berbahaya. Karena dunia maya yang aman, dimulai dari jempol kita sendiri.