Pembuatan Sim Yang Tidak Ramah Dengan Para Pekerja - Hari ini begitu sangat beban di fikiranku terkait dengan sistem samsat yang selama ini menerapkan pelayanan pembuatan sim. Kita sebagai seorang karyawan atau bekerja disuatu perusahaan sangat sulit untuk mendapatkan izin keluar atau izin tidak masuk hanya untuk membuat SIM. Biarpun dapat izin gaji akan tetap dipotong oleh perusahaan.
Pembuatan SIM tidak mendukung kepada para pekerja karena Jam kerja Samsat dan Ujian ujian yang harus dilalui. Seorang karyawan yang ingin membuat SIM maka dia harus melakukan izin perusahaan, itu pun gaji akan dipotong. Apabila ujian yang dilakukan tidak lulus maka harus datang kembali ke samsat 2 minggu, 1 bulan berikutnya dengan melakukan izin ke perusahaan kembali dan terkena potong gaji lagi.
Lebih sulit lagi kalo diharuskan mengambil cuti untuk pembuatan sim. Iya kalo 1 hari jadi, kalo ujianya gagal maka lebih banyak cuti nanti yang diambil. Lama lama jatah cuti habis hanya untuk membuat sim. Akhirnya cuti untuk keluarga pun jadi hilang.
Hal ini secara tidak langsung membuat para karyawan terpaksa menggunakan jalur lain sebuah sistem yang cepat , bekerja sama dengan pihak dalam samsat.Ya taulah namanya apa ( CALO ), Dengan sistem samsat yang sekarang akan mempersulit para karyawan untuk melakukan pembuatan SIM. Sebaiknya Jam masuk juga ada pada hari minggu, agar karyawan tidak keberatan untuk membuat SIM.
Digresik saja untuk membuat SIM C tanpa tes itu membutuhkan biaya sekitar Rp 700.000, dan uang tersebut harus diberikan dahulu kepada polisi tanpa bukti pembayaran, hanya sebatas kepercayaan. Biaya atas calo tersebut bisa sampai 700% dari harga pembuatan yang dilakukan sendiri. Tetapi banyak masyarakat indonesia yang masih menganggap bahwa pembuatan SIM itu ribet masih ada ujian ujian dan lain sebagainya yang menurut para pekerja lebih baik saya bekerja lalu saya pakai calo. Begitulah cara yang diambil, kebanyakan jalan ini diambil oleh para pekerja wanita.
Menurut sebagian besar wanita, Tes pembuatan SIM memang sulit, itu juga yang membuat kaum wanita mencari jalan lain. Dan juga tidak ada aturan yang berbeda dalam meluluskan ujian praktek entah itu untuk laki laki atau perempuan. Dilain sisi pekerja wanita sangat membutuhkan SIM untuk berkendara disaat akan pergi atau pulang bekerja.
Mungkin saya bisa memberikan saran yaitu setiap melakukan Ujian tes SIM atau pembuatan SIM diberikan Surat Izin Pengurusan SIM agar surat ini bisa dijadikan landasan bahwa pekerja sedang menjalankan kewarganegaraan untuk memenuhi perintah bahwa setiap pengendara wajib memiliki SIM. Sehingga tidak ada potongan gaji dari perusahaan.
Semoga Sistem samsat sekarang ini bisa lebih mengerti kondisi para pekerja perusahaan. Sehingga bisa meningkatkan layanan masyarakat bagi para pekerja tentunya, Kalo bagi orang yang menganggur tidak akan pernah masalah.
Posting Komentar
Lebih bermanfaat bagi para pembaca lainya dengan meninggalkan jejak Komentar ^_^